Bagaimana Nasib Bangsa ini, bagaiman petani...?

Dalam rangka menyongsong Hari Jadi Bone yang ke-684
Ketua LMR-RI berpartisipasi dan memberikan ucapan selamat
dengan ungkapan “LMR-RI Komda Bone Siap Mendukung Progaram
Pemeritah dan Siap Memperjuangkan Hak-Hak Masyarakat Kabupaten Bone”.
Sry Ritaharty ( Ketua LMR-RI Komda Bone)

Super Tani- Setelah beberapa hari kami layangkan surat peringatan kepada Instansi Pertanian tentang ungkapan “Bermain Cantik”dan mengkonfirmasi tentang adanya oknum-oknum dalam tubuh pertanian yang melakukan penyelewengan dan perampasan hak-hak masyarakat petani, ini dikatakan dengan adanya laporan-laporan dari petani dan kelompok-kelompok tani yang tidak mendapatkan pembagian baik pupuk, benih dan pengadaan mesin traktor yang kesannya dipaksa untuk dibelikan dengan harga yang tidak wajar.
     “Saya selaku Ketua LMR-RI sangat prihatin dan menyayangkan banyaknya oknum-oknum yang bermain dan terkesan terkoordinir, contoh kec. Tanete Riattang misalnya telah banyak melakukan penyelewengan pada proyek yang menggunakan dana APBN mulai tahun 2010 hingga sekarang sementara pihak-pihak penegak hukum terkesan tutup mata dalam menangani kasus tersebut dan penuh dengan negosiasi yang hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu. Rasa kepedulian dan keprihatinan dengan masyarakat hilang, sirna dan terabaikan, sementara dimana-mana masyarakat petani menjerit oleh ulah para pelaku kejahatan,” kata Sry Ritaharty.
Ketua LMR-RI Komda Bone bersama Pimred Metro
    Selama kurang lebih 5 tahun kami berkiprah di Lembaga Missi Reclaseering yang artinya siap memanusiakan manusia serta siap memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil dan selama ini kami hanya banyak berkonsentrasi pada permasalahan Hukum dan Kriminal saja.
    Setelah kami lakukan monitoring ternyata Instansi Pemerintah dalam hal ini pertanian tak kalah bobroknya dengan Instansi-instansi hukum lainnya. Pelaku kejahatan harus segera dimusnahkan dan dihentikan. Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh anggota kami yakni Bagus Mulyadi dan Hery Arsyad melaporkan bahwa ada sekitar 12 kecamatan(CDK) yang terindikasi melakukan penyelewengan proyek SLPTT. Permasalahan ini akan segera kami usut baik pejabat baru maupun lama akan kami minta pertanggung jawabannya serta kami laporkan sampai ke tingkat Prespus (Presidium Pusat LMR-RI) sehingga pengalokasian dana bantuan yang bersumber dari APBN tidak lagi disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan yang telah terkoordinir sejak lama. kami tidak mengerti apakah pemerintah dan unsur pimpinannya mengetahui tentang hal ini ? ataukah mereka sengaja menutup mata demi meraup keuntungan semata. Disinilah fungsi kami sebagai lembaga hukum yang memperhatikan dan melindungi masyarakat kecil khususnya masyarakat petani dan kami akan terus memperjuangkan apa yang menjadi hak-hak masyarakat petani demi pencapaian kesejahteraan serta wujud dari LMR-RI  mendukung Program Pemkab Bone.
Ketua LMR-RI Komda Bone  beserta anggota dan  Pimred Metro
Kami mengimbau kepada pemerintah dan seluruh penegak hukum untuk lebih serius dan lebih peduli terhadap penderitaan rakyat kecil yang semakin hari semakin terpuruk. Kami akan segera membentuk laskar yang berfungsi sebagai pengumpul data dan pemberi informasi ditiap-tiap desa, apabila ada kejanggalan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku kejahatan dan manipulasi baik perorangan maupun Instansi akan segera kami tindak lanjuti.

“Marilah kita peduli terhadap petani”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top