Sry Ritaharty
Bermain cantik adalah salah satu istilah yang lagi ngetrend yang sering dilontarkan oleh pelaku kejahatan, terutama oknum pejabat pelaksana pemerintah yang tidak segan-segan memainkan perannya dengan berbagai macam dalih dan kedok untuk merampas apa yang menjadi hak rakyat.
Beberapa waktu lalu tepatnya Selasa 24 Maret 2014, salah seorang anggota LMR-RI melakukan investigasi terkait dengan banyaknya laporan penyelewengan dan penyalah gunaan Anggaran Proyek APBN di Instansi Pertanian. Kami menemukan adanya oknum-oknum yang terkoordinir dan selalu mengatas namakan pimpinan demi meyakinkan masyarakat selaku penerima hak. Namun ironisnya, hak masyarakat tersebut disalah gunakan dan tidak pernah sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat (petani).
    Bagus Mulyadi salah satu Anggota LMR-RI yang melakukan investigasi melaporkan bahwa adanya oknum di Instansi Pertanian yang melakukan pelanggaran diantaranya, pengadaan mesin traktor, kuantitas pembagian pupuk yang tidak sesuai, bantuan dana sebesar Rp 40 juta per kelompok tani yang tidak jelas peruntukkannya dan semua serba direkayasa. “Saya selaku Ketua LMR-RI Komda Bone sebagai Lembaga Kontrol (pemerhati dan pelindung petani) merasa sangat prihatin terhadap apa yang terjadi dijajaran pemerintah Kabupaten Bone karena ulah oknum yang tidak bertanggung jawab ini dan  kami ingatkan kepada Kadis untuk menindak tegas para staf pelaksana proyek sebelum kami yang tindak lanjuti,” kata Sry Ritaharty (Ketua LMR-RI Komda Bone).
“Yang lebih menyedihkan adanya oknum-oknum bawahan yang seenak perutnya mengatur  pimpinan dan tidak loyal kepada pimpinannya demi meraup keuntungan pribadi. Hal ini sangat memprihatinkan, jika dibiarkan begitu saja Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bone untuk menyejahterakan masyarakat petani tidak akan terwujud seperti apa yang diharapkan oleh Pemkab Bone,” tutur Sry Ritaharty.
(Rilis Media : Metro Watampone)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top