KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYA UNTUK NEGERIKU
Oleh : Andi Undru
Assalamu Alaikum
Wr.Wb
"
Insya Allah Pasti Bisa”
adalah kata yang selalu terlontar dari dalam hati dan pikiranku.. Tak pernah
aku menyangka berawal dari mimpi ,, berusaha dan berdoa yang akhirnya
mengantarkan kesebuah perjalanan hidup yang luar biasa dan takkan pernah ku
lupa. Cuma bisa aku mengatakan “ BAHWA
SESUATU ITU MEMANG ADA ”.
"
Jangan Pernah Gentar Bermimpi, karena suatu saat mimpi itu akan terwujud di
depan pelupuk mata kita, bak ratnamutumanikam menghias jagad belantara Ilahi“.
Dalam kebesaran mimpi itu akan muncul
dan menyambar di tepian jiwa dan pikiran terbangun ketika mimpi itu ada di
depan mata bak peluru menembus sasar ”
Dan sesungguhnya perjalanan awal dari
sebuah mimpi dimulai di sini … "
Saya menyadari sebagai
seorang yang dibesarkan dari keluarga sederhana tentu memiliki segala
keterbatasan, tidak seperti orang kebanyakan yang memiliki fasilitas hidup yang
lengkap, namun kesederhanaan hidup itu ternyata membuat saya merenung lebih
jauh untuk mendapatkan sesuatu dari TIDAK
ADA MENJADI ADA.
Buah mimpi kurenung dengan
cerdas, keras, ikhlas, dan tuntas. Tak ayal, suka dan duka silih berganti
ibarat sahabat tak terpisah. Dalam proses renungan Tiga Belas Tahun kubidik
sasar satu demi satu. Dan aku akan terus bermimpi dan mewujudkannya, mimpiku.
Kata orang bijak " Bermimpilah
selagi bisa bermimpi dan mumpung mimpi itu masih ada ".
Hidup adalah sebuah
perjalanan yang panjang, jika kita mau menggunakan setiap kesempatan dengan
baik, tapi Hidup juga dapat menjadi sebuah perjalanan yang singkat jika kita
hanya menggunakan setiap sisa hidup kita dengan kesia-siaan. Perjalanan hidup
itu memang tak selamanya mudah... banyak liku-liku kehidupan di dunia ini tapi
kita yakini bahwa disetiap akhir hidup kita harus bahagia.
Sebagai
Insan Beriman Perubahan Adalah Sebuah Keniscayaan
Kehidupan
senantiasa berubah dan silih berganti. Semenjak penciptaannya, alam semesta
beserta segala isinya selalu mengalami perubahan dari masa ke masa. Teori
ledakan besar ‘big bang’ yang menjadi awal mula jagat raya ini, tentu jauh
berbeda kondisinya saat ini dengan ketika awal penciptaanya. Hijau dan suburnya
bumi ini tentu tidak sama ketika ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu mengalami
kegersangan. Ya, alam memberikan pelajaran tentang perubahan. Perubahan menuju
kondisi yang lebih baik. Manusia mestinya juga bisa belajar dari dirinya
sendiri. Metamorfosa seorang manusia dari setetes air yang hina menjadi janin,
kemudian datang ke alam fana ini sebagai bayi, tumbuh menjadi anak kecil yang
riang, lalu tumbuh memasuki usia remaja hingga menjadi dewasa dan tua, adalah
contoh lain sebuah perubahan.
Namun,
yang terpenting untuk menjadi pemahaman yakni bahwa perubahan adalah sebuah
proses kehidupan itu sendiri. Hanya mereka yang mau dan siap berubah saja yang
akan menjadi ‘petarung’ tangguh dalam kehidupan ini. Sedangkan yang tidak siap
melakukan perubahan, maka hanya akan menjadi ‘pecundang’ dan mati tergilas
kehidupan. Berubah menjadi lebih baik, lebih, kuat, atau lebih sukses sudah
barang tentu memerlukan proses dan perjuangan. Keberhasilan tidak datang kepada
para pemalas dan pemuja angan-angan yang tidak pernah berusaha untuk
menggapainya. Keberhasilan juga tidak datang kepada penikmat kemudahan yang
bodoh, bahkan keberhasilan tidak akan menghampiri para pecundang dan siapa saja
yang mudah putus asa. Karena keberhasilan dan kesuksesan memiliki cara
tersendiri untuk datang kepada para pemiliknya.
Belajar
dari Celah Kecil
Tidak
ada salahnya jika kita menyimak satu kisah metamorfosa berikut ini yang sungguh
sangat luar biasa untuk menjadi pelajaran bagi ‘ PETARUNG-PETARUNG ’ kehidupan
yang tangguh;
Suatu
hari, muncul celah kecil pada sebuah kepompong. Seorang anak muda berada
didekatnya dan memperhatikan detik demi detik calon kupu-kupu kecil itu
berjuang keras untuk keluar dari celah tersebut. Sudah berjam-jam lamanya celah
itu hanya bergerak sedikit demi sedikit, sampai kemudian tampak terhenti.
Sepertinya usaha tersebut sia-sia belaka dan seolah usahanya gagal dan tak
mungkin berhasil. Anak muda itu tertegun, dan akhirnya memutuskan untuk
membantu membongkar kepompong tersebut. keluarlah kupu-kupu kecil dengan mudah
darinya. Namun, apa yang terjadi? Tubuh kupu-kupu itu kecil dan sayapnya tidak
mengembang dan kurang sempurna. Anak muda itu diam dan terus memperhatikan,
berharap bahwa sebentar lagi sayap tersebut akan terbuka, membesar, dan
berkembang menjadi sayap yang kuat yang dapat membawa tubuhnya sendiri terbang
mengarungi dunianya yang baru.
Akan
tetapi, apa yang diharapkan anak muda itu tidak kunjung datang. Sayap itu tetap
lemah dan tidak mengembang hingga akhirnya kupu-kupu tersebut menghabiskan
hidupnya dengan merayap dan lemah. Kehidupan dan perubahan membutuhkan
perjuangan, seekor kupu-kupu secara alamiah tidak pernah lelah dan putus asa
untuk merobek kepompong yang menghalanginya dari dunia luar. Namun, sungguh
bahwa upaya keras dan panjangnya itu adalah sebuah proses untuk dirinya menjadi
lebih matang, kuat dan tangguh. Untuk melanglang buana menjalani kehidupan
berikutnya yang penuh kesempatan.
Demikian
pula halnya manusia. Jika diresapi lebih mendalam, maka segala tantangan dan
ujian hidup hanyalah sebuah jalan menuju kematangan dan kesiapan meraih
keberhasilan. Mengapa tidak mencoba
untuk berfikir, bahwa awal mula kehidupan setiap manusia dimulai dengan
pertarungan ?. Dan kita adalah sosok petarung tangguh dan pemenang itu.
Karena setiap manusia tumbuh dari benih pilihan yang unggul dan telah
mengalahkan ribuan bahkan jutaan sperma lainnya. Bukankah kita telah dilahirkan sebagai ‘petarung’ yang tangguh? Karenanya,
keyakinan dan perubahan adalah jalan meraih keberhasilan dan kehidupan yang
lebih baik bagi para petarung sejati. Saatnya memulai untuk bermetamorfosa
secara hirarki .
Kemampuan
Melawan Gravitasi
Gaya gavitasi bumi adalah gaya tarik bumi
terhadap benda-benda yang berada di atasnya.
Misalnya, Buah-buahan yang jatuh dari pohonnya adalah merupakan contoh gaya gravitasi. Semua benda
yang ada di bumi ini akan jatuh ke tanah apabila tidak ada yang menyangganya di
suatu ketinggian. Yang pasti Tuhan merancang gaya gravitasi ini dengan fungsi
yang sangat penting bagi kehidupan semua mahluk bumi. Coba anda bayangkan jika
bumi tempat kita berpijak ini tidak ada gaya gravitasi, betapa susahnya semua
benda tidak bisa disusun karena bertebaran, dan banyak lagi masalah lain yang
akan timbul jika tidak ada gaya gravitasi bumi. Contoh lain gravitasi bumi
adalah gaya tarik bumi terhadap bulan sebagai satelit.
Secara
pintas kedengarannya mustahil, karena semua sudah diatur oleh Sang Pencipta
Alam Semesta. Tapi bukankah Allah telah memberi akal dan pikiran kepada kita ?
‘Seperti
katak dalam tempurung’, peribahasa ini sangat familiar bagi hampir semua orang
yang pernah mengenyam bangku sekolah. Begitu pula maksud dari kalimat yang
terangkai dari empat kata tersebut, hampir semua orang juga memahaminya.
Bagaikan katak dalam tempurung berarti seseorang yang sempit wawasan, sempit
pengetahuan, atau pun sempit keyakinan. Yang menganggap bahwa apa yang
dimilikinya saat itu adalah puncak sebuah keberhasilan yang tidak mungkin bisa
lebih baik lagi, atau puncak kegagalan yang tak mungkin lagi terpecahkan.
Demikian
penjabaran dari peri bahasa tersebut di atas. Yang menjadi permasalahan adalah,
tidak sedikit dari manusia yang tidak menyadari bahwa dirinya bagai seekor
katak yang terkungkung dalam tempurung. Dirinya menganggap bahwa kondisi saat
ini adalah kondisi terbaik bagi nasibnya. Tidak perlu ada upaya berubah. Bagi orang
yang merasa tidak memiliki bekal pengetahuan cukup, menyikapi nasib dengan
sikap pasrah dan lemah. Sedang bagi sebagian orang yang mendapatkan sedikit
‘keberhasilan’ terburu-buru merasa bahwa saat ini adalah waktunya menikmati
jerih payah. Masa kerja keras dan banting tulang sudah terlewati, saatnya
memetik sambil berleha-leha menikmati secangkir kopi. Inilah sebenarnya “ ketidakmampuan melawan gravitasi “ yang membuat lalai dan cepat puas atau putus
asa.
Sangat
banyak orang ingin menggapai puncak kesuksesan, dan tidak sedikit orang yang
menggantungkan cita-cita setinggi langit. Namun, hanya sedikit di antaranya
yang siap mengambil langkah besar menaiki tangga kesuksesan yang tentunya penuh
dengan aral dan ujian. Bahkan sangat sedikit sekali orang-orang yang siap
melewati resiko dengan keberanian dan kematangan pertimbangan. Justru,
kebanyakan malah menghindari jalan terjal menuju kesuksesan. Pada umumnya orang
dengan mudah mengatakan “ Akan
Kuwakafkan Jiwaragaku “ Tapi Tak semua orang bisa mengatakan “ KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYAKU “
Dunia
ini penuh sesak dengan peluang dan kesempatan, tentunya bagi orang-orang yang
mau melakukan “ loncatan besar “
dalam hidup ini. Dan kesempatan itu tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang
yang ‘beruntung’ saja, tetapi juga bagi setiap orang yang memiliki motivasi
untuk hidup lebih baik dan terus lebih baik lagi. Siapa sangka seorang Mark Spancer yang hingga
meninggal dunia tidak pernah bisa membaca dan menulis di akhir hayatnya
memiliki puluhan outlet fashion pemilik merk ternama. Atau seorang Matsushita,
dimana karena kemiskinannya hari berkabung atas kematian ayahnya hanya
diketahui dan dihadiri 3 orang saja, dirinya, ibunya, dan saudaranya, namun
dikemudian hari menjadi salah satu pengusaha sukses pemilik perusahan raksasa
Matsushita atau kita biasa mengenal Panasonic Gobel. Dan masih banyak
kisah-kisah nyata lainnya yang seharusnya dapat menjadi motivasi bagi setiap
kita untuk mampu menaiki satu persatu anak tangga keberhasilan yang tiada ujung
ini.
Lalu
apa yang harus kulakukan?
Hal
pertama yang harus ada pada diri kita adalah ‘ mimpi yang besar ’, bukan angan-angan kosong. Bagaimana mungkin
mampu meraih sukses besar jika untuk memimpikannya saja tidak berani? Mimpi
akan menjadi energi tak terhabiskan untuk memburu cita-cita besar, sesulit
apapaun, sejauh apa pun. Hal kedua, adalah dengan motivasi yang kuat. Hal
ketiga yang harus kutanamkan dalam jiwa saya adalah a) bila saya meninggal nanti, maka semua orang
harus mengetahui kematian saya; b) jika saya meninggal nanti, waktu harus memberi
bukti, bahwa semua orang menyebut karya saya. c) berupaya keras merajut tangga keberhasilan
meski kegagalan kadang menjadi penghambatnya. d) berfikiran besar dan berani mengambil risiko
dalam meraih tujuan.
Apa
perbedaan seseorang yang sempit otak dengan orang yang berfikiran besar
menyikapi tentang malam yang gelap gulita. Orang yang sempit otak akan berfikir
bahwa, datangnya gelap pertanda tibanya waktu meluruskan badan dan meregangkan
otot. Atau saatnya mengumpat dan mengumbar cacian karena tidak bisa berbuat
apa-apa. Tetapi bagi orang yang berfikiran besar, maka gelap menjadi motivasi
melakukan karya besar sebagaimana Alpha Thomas Edison bekerja keras menciptakan
‘cahaya’ untuk menaklukkan gelap. Meskipun orang-orang disekitarnya menganggap
gila dan sesuatu pekerjaan yang sia-sia.
Demikian
kenyataanya, bahwa seringkali kita tidak menyadari bahwa kita seperti katak
dalam tempurung. Merasa tidak mungkin bisa berubah lagi atau merasa besar
dengan kekerdilan kita. Enggan mencoba melakukan loncatan besar untuk meraih
kondisi yang lebih baik lagi karena merasa bahwa saat ini adalah waktunya
menerima nasib atau memetik hasil. Lalu mengapa tidak berfikir untuk mulai
memecahkan tempurung yang mengungkung kita? Sebab diluar sana dunia masih begitu
luas dan menjanjikan peluang dan kesempatan yang tiada batas.
Mimpi
Sang Prajurit
Seperti
yang diutarakan di atas, bahwa semua orang bisa mengatakan Akan
Kuwakafkan Jiwaragaku “ Tapi Tak semua orang mampu mengatakan “ KUPERSEMBAHKAN SEBUAH KARYAKU “. Saya sebagai seorang prajurit telah
membuktikan secuil karya kecil dari sekian banyak pembuat karya besar. Bukan tidak
mungkin sebagian orang mencemoh dan memandang kecil apa yang saya perbuat, tapi pasti masih ada
sebagian orang juga mengapresiasi apa yang telah kami lakukan.
Jika
pembuat karya besar menganggap karya kecil kami tidak berarti, itu adalah wajar
karena memang saya dibesarkan dari keluarga kecil-sederhana. Namun dibalik itu,
sekecil apapun yang saya buat merupakan karya besar bagi saya pribadi,
keluarga, dan institusi. Itulah prinsip yang saya pegang untuk melawan desing
peluru nyasar musuh yang masih bergentayangan di negeri ini.
Super Tani
adalah dua buah untaian kata memberi nama karya kecil saya. Namun di dalamnya sarat dengan makna
dan mamfaat yang kini telah dibuktikan oleh petani Indonesia. Tiga belas tahun
adalah kurun waktu yang saya lalui hanya untuk menghasilkan sebuah karya kecil.
Melalui perjuangan dengan berbagai rintangan yang akhirnya memiliki legalitas
kepemilikan. Bahkan telah mendapat pengakuan bukan hanya dari petani pengguna
tapi juga dari pemerintah dalam sebuah Direktori 2009.
Pupuk
Super Tani adalah tiga kata yang tak terpisahkan adalah bentuk karya kecil
seorang Prajurit. “ Untukmu Negeriku,
Hanya Inilah Batas Kemampuan Prajuritmu, Kupersembahkan Sebuah Karya Kusebut SUPER TANI “
Saya
sebagai seorang prajurit sangat memahami, bahwa Tugas pokok Prajurit TNI adalah
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara.
Oleh
karena itu, Disiplin, Militansi, Semangat Nasionalisme, Patriotisme dan
Nilai-Nilai Luhur Bangsa Menuju Indonesia Yang Merdeka, Bersatu, Berdaulat,
Adil Dan Makmur Perlu Lebih Ditingkatkan.
Saya seorang dosen, sangat apresiasi karya bapak... saya angkat topi .... saya kagum sama bpk...Membuat saya termotivasi
BalasHapusTentara banyak yang cerdas2 ya mestinya org seperti ini terperhatikan . saluuuut deh...
BalasHapusya. gua juga kagum mas
BalasHapusPAK MARTA; smoga dgn karya bpk yg berjuang untuk mensejahterakan petani mendapat nilai ibadah yg lebih besar,,, smoga berhasil,, amin,,,!!!!!!!!!!1
BalasHapusTentara kreatif... mantap
BalasHapus